TIPS ASURANSI HARTA BERGELIMANG HATI TETAP TENANG : Harta Benda yang Fungsinya Sangat Penting dalam Hidup Wajib Diasuransikan

TIPS ASURANSI HARTA BERGELIMANG HATI TETAP TENANG : Harta Benda yang Fungsinya Sangat Penting dalam Hidup Wajib Diasuransikan -

Untuk memproteksi risiko kerusakan atau kehilangan pada harta dan benda, ada asuransi kerugian, Namun tak semua harta dan benda, ada asuransi kerugian. Namun tak semua harta dan benda layak diasuransikan. Mengapa? Yuk, simak strategi memilah harta benda yang layak asuransi.

Petuah bijak mengatakan: Harta benda tak akan dibawa mati. Pesan yang ingin disampaikan dari petuah ini baik, agat sesorang tak silau dengan harta yang dimiliki. Meski berpegang pada petuah bijak, bukan berarti Anda tak peduli pada harta dan benda yang didapat dengan memeras keringat bukan?

Salah satu bentuk kepedulian terhadap harta benda adalah dengan menjaga dan merawat. Pada kenyataannya, manusia memiliki keterbatasan unyuk bisa 24 jam penuh memastikan apa yang dimiliki dalam keadaan aman. Untuk kebutuhan ini, perusahaan asuransi tak tinggal diam. Maka, hadirlah asuransi kerugian untuk memproteksi harta dan benda.

Head of Corporate Strategic Planning Division PT Asuransi Adira Dinamika, Hardianto Wirawan menjelaskan asuransi harta benda adalah jaminan perlindungan yang diberikan atas harta benda baik yang tetap maupun yang bergerak, antara lain rumah tinggal, toko, dan kendaraan.

Presiden Direktur PT Zurich Insurance Indonesia Sancoyo Setiabudi menambahkan, benda seni juga bisa masuk kategori asuransi harta benda. Hanya saja tak semua perusahaan asuransi mau menanggung benda seni. “Karena nilai pertanggungannya yang susah ditentukan,” kata Sancoyo.

Account Officer dari PT Antara Intermediary Indonesia, Pangky Prasetia Pangestu mengatakan, asuransi harta benda menghilangkan rasa khawatir sehingga bisa menciptakan rasa damai dan tenang. Sebab juka terjadi risiko, maka beban finansial akan ditanggung perusahaan asauransi. Sekedar informasi, Antara adalah agen dan konsultan asuransi independen.

Khusus untuk asuransi property, Pangky menjelaskan ada beragam jenis. Dalam kelompok asuransi yang berdiri sendiri (stand alone0, setidaknya ada dua jenis asuransi, yakni fire insurance (asuransi kebakaran) dan property all risk atau PAR (asuransi semua risiko).

Asuransi kebakaran hanya menjamin kerugian akibat kebakaran, halilintar, peledakan, asap, dan kejatuhan pesawat terbang. Adapun, cakupan PAR lebih luas. Selain menanggung risiko asauransi kebakaran. PAR juga menanggung risiko kerusuhan, demonstrasi huru-hara, perbuatan jahat, dan banjir.

Di luar dua asuransi stand alone, Pangky menjelaskan, ada asuransi tambahan (rider). Sebut saja earth quake insurance (asuaransi gempa bumi, terrorism and sabotage insurance (asuransi terorisme dan sabotase), business interruption insurance (asuransi gangguan bisnis), dan machinery breakdown insurance (asuransi kerusakan mesin). Dua rider terakhir biasanya diperuntukkan bagi property yang berakitan dengan usaha atau bisnis.

Perencana keuangan dari Fin-Ally Consulting Pandji Harsanto, mencermati premi asuransi kerugian tak besar-besar amat. Saat ini, nilai rata-rata premi yang ditawarkan perusahaan asuransi untuk asuransi rumah dan isi bangunan di bawah 0,2% dari nilai total pertanggungan per tahun. Sementara, premi asuransi kendaraan lebih besar antara 2%-3%.

Meski dari sisi premi relatif mini, tapi tak semua familiar dengan asuransi kerugian yang memproteksi harta benda. Perencana keuangan PT Zapfindo Arzieta Perdana, Prita Hapsari Gozhie bilang, ini terjadi karena sebagian besar masyarakat masih beranggapan membeli asuransi membuang duit percuma jika tidak terjadi klaim. Sehingga premi akan hangus. “Jadi, harus dipahami bahwa ini bukan produk investasi atau tabungan, tapi proteksi,” ujar Prita.

WAJIB DIKETAHUI

Sebelum membeli asuransi harta benda, anda harus paham dulu tentang beberapa penilaian atas barang yang akan diasuransikan. Berikut beberapa hal penting yang wajib diketahui:

Penilaian Rumah

Jika perusahaan asuransi meminta riwayat kesehatan bagi para pemohon asuransi kesehatan maka untuk asuransi kerugian yang memproteksi rumah, ada surveinya. Sancoyo mengatakan, survei terhadap kondisi rumah tersebut akan membantu perusahaan asuransi untuk mengkategorikan tingkat risiko. Buntutnya pasti mengimbas pada besar kecilnya premi.

Senada, Hardianto menjelaskan besar-kecil premi dalam asuransi harta benda sangat tergantung dari data dan informasi, seperti kelas konstruksi, pengunaan bangunan dan jenis usaha untuk properti komersial. “Termasuk pula pengalaman klaim atau kerugian dalam kurun waktu lima tahun terakhir,” kata dia.

Perlu Anda ketahui bahwa nilai pertanggungan yang diberikan perusahaan asuransi hanya berdasar pada harga wajar dan bangunan saja. Tidak termasuk harga tanah.

Pangky mencoba menyimpulkan empat hal yang menjadi bahan survei perusahaan asuransi. Pertama, konstruksi. Konstruksi ini akan dibedakan dalam beberapa tingkatan. Tingkatan pertama untuk rumah dengan konstruksi bangunan yang terbuat beeton, besi, dan baja. Sementara, tingatan di atasnya adalah untuk rumah yang memuat konstruksi kayu di dalamnya. Makin tinggi risiko kerusakannya, maka semakin mahal preminya.

Kedua, lokasi. Penilaian lokasi ini bukan berakitan dengan harga, tapi berkaitan dengan potensi risiko yng mungkin terjadi. Misalnya, risiko banjir dan tanah longsor.

Ketiga, tinggi bangunan. Pengky bilang untuk tinggi bangunan hingga sembilan lantai, besaran preminya masih sama. “Selisih rate untuk tinggi sembilan lantai dengan yang ada di atasnya sekitar 0,2%. Makin tinggi, makin mahal,” bebernya.

Keempat, lingkungan. Untuk kriteria yang satu ini perusahaan asuransi menilai dari sisi lingkngan sekitar rumah yang diasuransikan. Mereka akan mencermati tingkat kepadatannya. Semakin padat, tentu potensi risikonya lebih besar.

Sementara masa pertanggungan asuransi properti adalah 12 bulan. Kecuali untuk asuransi kredit asuransi kepemilikan rumah (KPR) yang bertalian langsung dengan pihak bank.

Penilaian kendaraan

Kriteria setiap perusahaan asuransi mengenai kendaraan yang bisa diasuransikan juga beragam. Umumnya, kendaraan yang diterima untuk diasuransikan adalah berusia maksimal 10 tahun. Biasanya, besaran asuransi premi untuk kendaraan keluaran Eropa akan lebih mahal ketimbang kendaraan merek Jepang karena biaya perrbaikannya memang lebih mahal.

Sama seperti asurani yang memproteksi rumah, asuransi kendaraan ini juga pertanggungannya selama 12 bulan. Lepas setahun, pemilik polis bisa memperpanjang pertanggunagn dengan membayar premi lagi.

Barang yang dikecualikan

Dalam menilai asuransi rumah, isi bangunan bisa sekaligus dijaminkan di dalam polis tersebut. Hanya, tak semua isi bangunan bisa ikut diasuransikan alias ada yang dikecualikan. Beberapa barang yang dikecualikan, yakni platinum, emas, perak, perhiasan, lukisan, benda seni, dan mantel bulu.

Barang-barang, seperti surat perjanjian dan akta jual beli, obligasi, wesel, surat pengakuan utang, cek uang tunai, uang logam, kendaraan bermotor, hewan peliharaan, naskah dan dokumen kantor juga masuk kategori yang tidak bisa diklaim. “Soalnya, syarat barang bisa diklaim adalah memiliki nilai pasar secara objektif,” kata Pandji.

Meski dikecualikan, Pangky mengatakan, ada perusahaan asuransi yang tetap bisa menerima atas klaim atas kerugian barang-barang tersebut. Namun, besarnya nilai klaim dibatasi tidak lebih dari 5% dari nilai total pertanggungan untuk isi bangunan.

Ambil contoh, total nilai pertanggungan isi bangunan Rp 100 juta dan lukisan yang Anda beli seharga Rp 10 juta rusak karena kebakaran. Maka, maksimal pertanggungan untuk lukisan hanya Rp 5 juta.

Prita menambahkan memang bisa dibuat asuransi untuk barang-barang yang dikecualikan tersebut. Namun, preminya jauh lebih besar ketimbang dimasukkan menjadi satu dengan isi bangunan yang lain.

Perencana keuangan menyarankan sebaiknya Anda membuat daftar atas barang-barang isi bangunan yang diasuransikan. Tujuannya agar ketika melakukan klaim tidak akan terjadi perbedaan persepsi atas isi bangunan yang berhak untuk diklaim dan yang tidak bisa diklaim.

Membandingkan produk

Meski asuansi harta benda penting, tak semua harta benda wajib diasuransikan. Harta dan benda yang wajib diasuransikan adalah benda yang berpengaruh besar pada hidup seseorang. Jika benda tersebut rusak dapat mengganggu keberlangsungan hidup atau kerja seseorang. Misal rumah tinggal satu-satunya atau rumah toko (ruko) yang digunakan untuk tempat menjalankan usaha.

Sancoyo berpendapat, pemilihan barang yang layak diasuransikan bagi tiap orang sangat berbeda. “Ini berkaitan dengan risk acceptance atau tingkat seseorang bisa menerima risiko,” tentang dia.

Setelah melakukan pemilahan antara barang yang perlu diasuransikan dan yang tidak perlu, saatnya Anda memilah produk asuransi. Ingat, mengingat dan membandingkan produk sebelum membeli adalah rumus wajib bagi Anda sebagai konsumen.

Pangky bilang, setidaknya konsumen wajib membandingkan lima hal.

Pertama, jaminan pelindungan.

Jaminan perlindungan utama atau yang minimal harus ada, yakni perlindungan dari kebakaran, pencurian, tanggung jawab terhadap pihak ketiga, dan huru-hara.

Kedua, jumlah risiko yang bisa ditanggung.

Misal, tentang jaminan kebakaran, ada perusahaan yang hanya mau menanggung Rp 10 juta tapi ada yang mau menanggung Rp 25 juta.

Ketiga, klausul yang disertakan.

Ini berkaitan dengan klausul perluasan maupun pengecualian jaminan.

Keempat, kredibilitas dan kekuatan finansial perusahaan asuransi.

Pertimbangan ini sangat penting karena akan mempengaruhi proses klaim. Jika rekam jejak perusahaan asuransi ternyata kerap mendapat keluhan lambat mebayar klaim, sebaiknya Anda jauhi perusahaan ini.

Kelima, tingkat premi.

setelah melakukan pertimbangan atas empat hal di awal, saatnya Anda mengkonfirmasi antara layanan dan fasilitas produk dengan kemampuan kantong. Tentu yang dicari adalah yang memberikan layanan dan fasilitas maksimal tapi hanya mematok tingkat premi minimal.