Home » Indonesia » Agen Asuransi Cerita Motivasi
Agen Asuransi Cerita Motivasi
Agen Asuransi Cerita Motivasi - Agen Asuransi Ini Adalah Sekilas Cerita yang menggambarkan betapa bergunanya asuransi disaat kita sudah tiada bagi mereka yang kita tinggalkan, semoga Bisa bermanfaat bagi kita semua yang membaca cerita ini.
Di suatu pagi, seorang suami pergi bekerja. Pada perjalanan ke pabrik,
terjadi kecelakaan dan dia meninggal dunia seketika. “Siapakah yang akan
menyampaikan berita tragis ini pada istrinya?” Terjadi
perdebatan antara polisi dan pengemudi mobil ambulance. Akhirnya polisi
mengetuk pintu dan menyampaikan kabar itu kepada istrinya dan
mengatakan bahwa jasad suaminya ada di dalam ambulance. Istri dan anak
perempuannya menjerit dan istrinya lalu jatuh tak sadarkan diri.
Kematian datang pada siapa saja dan pada setiap saat tanpa ada
peringatan sebelumnya!!
Dua minggu kemudian, para tetangga melihat sebuah truk berhenti di depan
rumah itu. Truk dari toko furniture di daerah tersebut. Mereka
mengambil sofa, meja makan, lemari besar, bahkan ranjang “double bed” !!
Para tetangga mengerti bahwa “cicilan lunak” ternyata sudah tidak lunak
lagi pembayarannya !
Beberapa minggu kemudian, mereka melihat lagi kejadian lain. Empat pria
yang terlihat beringas mendatangi rumah itu. Si Janda yang sudah jarang
terlihat, keluar menuju pagar menemui mereka. Mereka memperlihatkan
secarik kertas mirip surat sambil menunjuk kearah Toyota Corolla milik
almarhum. Si Janda dengan rela memberikan kunci mobil kepada mereka. Ia
kembali masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya. Para pria itu
mendorong mobil untuk menghidupkan mesin lalu pergi. Mereka disuruh
perusahaan pembiayaan untuk menarik kembali mobil itu karena cicilan 2
bulan terakhir belum dibayar.
Beberapa hari kemudian, para tetangga melihat lagi loper koran
memanggil-manggil si Janda. Kali ini mereka tidak dapat lagi
mengenalinya. Ia menjadi sangat kurus. Sungguh kasihan. Ia tidak lagi
bergaul. Bahkan anaknya yang berusia 5 tahun tidak bermain lagi dengan
teman-tamannya. Loper itu meminta agar tagihannya diselesaikan. Si Janda
berusaha menjelaskan dengan suara yang rendah karena merasa amat malu
atas situasi yang dihadapinya, namun loper yang tidak berperasaan itu
justru meninggikan suaranya. Janda itu memintanya untuk menunggu. Ia
kembali ke dalam rumah. Para tetangga dapat mendengar dengan jelas suara
suatu benda yang pecah, sepertinya terbuat dari bahan beling atau
porcelain. Kemudian terdengar lagi tangisan anak perempuannya, “Bunda,
jangan ambil uang saya”. Sudah jelas, ibunya telah memecahkan celengan
tabungan anaknya. Ia membayar loper Koran itu dengan uang recehan !
Itulah saat terakhir para tetangga melihat si Janda. Ia takut bertemu
dengan orang asing dan selalu mengunci diri. Bahkan gadis kecilnya
dilarang untuk bermain dengan anak tetangganya maupun pergi ke taman
tempat bermain, sesuatu yang sebetulnya ia rindukan. Bahkan hingga
penjual es krim pun merasa kehilangan anak gadis yang manis ini.
Sampai disuatu siang yang panas, sebuah Volvo biru mengkilat berhenti di
depan rumahnya. Pengendaranya, seorang pria rapi yang tampak
menyenangkan, mengetuk pintu rumah. Setelah beberapa saat tanpa ada
tanggapan, ia melihat sekelilingnya dan terkejut karena kedatangannya
diperhatikan oleh para tetangga. Mereka melambaikan tangannya sebagai
isyarat mengatakan “Tidak ada orang di rumah”. Karena mencium hal yang
kurang beres, orang asing itu mendatangi rumah tetangga di sebelahnya
dan memperkenalkan diri sebagai agen asuransi. Ia mengatakan bahwa
kedatangannya justru untuk memberikan kepada si Janda, uang asuransi
yang menjadi haknya.
Mendengar hal itu, para tetangga segera berkata, “Dia ada, dia ada
dirumah”. Salah satu wanita itu segera lari memutar ke belakang rumah
dan memberitahukan kepada si janda untuk membuka pintu bagi orang yang
datang menyelamatkannya. Segera pintu depan terbuka dan si agen tidak
percaya bahwa dialah wanita yang ditemuinya setahun yang lalu. Wanita
ini benar-benar Nampak menyedihkan.
Saat itu para tetangga sudah berkerumun di depan rumah. Si agen berkata,
“Jangan katakan ibu tidak kenal saya. Saya pernah datang minum teh
bersama almarhum suami ibu, ingat ? Waktu itu saya mau menjual polis
kepada almarhum, tapi ibu keberatan. Apakah ibu tahu bahwa keesokan
harinya ia membeli polis seharga Rp. 500.000.000 ? Polis ini masih
berlaku. Maafkan saya baru datang, tapi saya tidak menerima kabar
sebelumnya. Suami ibu meminta saya merahasiakan hal asuransi ini. Mulai
sekarang ibu tidak perlu khawatir lagi. Kami akan menjaga ibu dan anak
ibu seperti yang sudah kami janjikan kepada almarhum suami ibu”.
Janda itu tidak bisa mempercayainya. Air mata kebahagiaan jatuh ke
pipinya saat ia memeluk anaknya dengan lega. Kemudian ia jatuh berlutut
dan berterima kasih kepada agen itu. Agen itu melihat beberapa diantara
tetangga turut meneteskan air mata bahagia.
Judul: Agen Asuransi Cerita Motivasi
Ditulis oleh Unknown
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://auto-advertising.blogspot.com/2012/11/agen-asuransi-cerita-motivasi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini. Tak lengkap rasanya jika kunjungan anda di blog
Auto Financial Advertising
tanpa meninggalkan komentar. Untuk itu silahkan berikan tanggapan anda pada kotak komentar di bawah. Semoga artikel Agen Asuransi Cerita Motivasi ini bermanfaat untuk anda.Title Post:
Agen Asuransi Cerita Motivasi
URL Post:
0 komentar:
Post a Comment