PRIBUMI DAN NON PRIBUMI

PRIBUMI DAN NON PRIBUMI - PRIBUMI DAN NON PRIBUMI DI TENGAH KEMERDEKAAN
Ditengah polemik pernyataan SARA yang dikumandangkan salah satu tokoh agama yang menjadi pertentangan di media massa, saya mencoba untuk menuangkan buah pikiran saya dalam penulisan ini. Bangsa ini tidak akan pernah maju bahkan dapat menuju kehancuran apabila selalu mengedepankan perbedaan suku, agama, dan ras.

Karena dengan meniupkan isu seputar SARA merupakan senjata pamungkas bagi mereka yang pengecut ingin mencapai keinginannya. Khususnya istilah PRIBUMI dan NON PRIBUMI, hal ini paling sering muncul dan mengganjal di tengah masyarakat, bahkan sering digunakan sebagai alat politik. Istilah PRIBUMI dan NON PRIBUMI, masyarakat pada umumnya hanya melihat dari sisi kulit luar saja yaitu suku dan keturunan. Para Founding Father kita terdahulu saat mendirikan bangsa ini tidak melihat asal usul suku, ras, dan agama. Pemimpin kita terdahulu mendefinisikan PRIBUMI adalah orang-orang yang berjuang membela bangsa dan negara.

Sedangkan NON PRIBUMI adalah para penjajah itu yang mengeruk habis dan menyengsarakan manusia. Namun definisi NON PRIBUMI untuk saat ini ditengah mengisi kemerdekaan memiliki makna yang lebih mendalam. NON PRIBUMI bukan hanya stigma bagi kaum penjajah dari luar, melainkan dilencanakan bagi orang-orang dari bangsa sendiri yang melakukan korupsi, kolusi, pemerasan, subversi dan merusak tatanan kehidupan bangsa ini.

Semua tindakan itu semata-mata dilakukan untuk kepentingan golongannya sendiri. Bagi mereka yang melabelkan dirinya PRIBUMI, tindakan yang dilakukan demi mengedepankan kepentingan bangsa dan negara bukan merusak bangsanya sendiri. Nah apakah sekarang anda lebih tepat disebut seorang PRIBUMI atau NON PRIBUMI?? "Berkacalah"