Home » Investasi » Reksa Dana Atau Asuransi Anda Pilih Yang Mana ?
Reksa Dana Atau Asuransi Anda Pilih Yang Mana ?
Reksa Dana Atau Asuransi Anda Pilih Yang Mana ? - Dalam upaya menyiapkan dana yang digunakan untuk pendidikan, instrumen keuangan
mana yang lebih cocok: reksa dana atau asuransi? Boleh jadi ada yang
menjawab reksa dana — yang mampu memberi tingkat pengembalian (return)
yang lebih tinggi.
Tetapi apakah cukup sampai situ pertimbangannya?
Mungkinkah reksa dana dan asuransi dibandingkan?
Jika dibandingkan antara reksadana dan asuransi dari segi return tentu tidak memadai.
Sebab ada informasi lain yang disembunyikan, yakni faktor resiko yang
menyertai.
Perlu diingat, reksadana dan asuransi adalah dua jenis instrumen
keuangan yang berbeda. Asuransi merupakan salah satu bentuk pengendalian
risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan atau transfer risiko dari
nasabah kepada perusahaan asuransi.
Sementara pada reksa dana, sebagai instrumen investasi, risiko
ditanggung oleh pemilik dana walaupun mengamanatkan uangnya kepada
manajer investasi. Karena itulah, membandingkan dua instrumen ini
menjadi kurang bijak — seperti banyak nasihat investasi yang kita
dengar.
Hal penting yang perlu disadari, reksa dana merupakan sarana
investasi bagi individu yang pengelolaan risikonya dilakukan oleh
manajer investasi. Namun yang menanggung risiko tetap pemilik dana.
Instrumen ini hanya menawarkan kemudahan. Baik dari sisi nilai investasi
yang ditanam maupun akses pada instrumen investasinya.
Dengan reksa dana, para investor ikut investasi dananya pada saham
maupun surat utang atau lainnya, yang sudah dikombinasikan oleh
perusahaan penerbit. Kombinasi ini merupakan cara yang dilakukan sebagai
upaya mengurangi tingkat risiko yang berpotensi muncul.
Terkait dengan instrumen investasinya, untung-rugi pada reksa dana
dilihat dari selisih nilai aktiva bersih (NAB) per unit saat membeli
dengan menjual. Bersyukurlah jika hasilnya positif, karena itu berarti
keuntungan. Kalau turun, berarti sebaliknya, harus tabah menerima
kerugian. Di sinilah risiko nilai investasi pada reksa dana itu terjadi.
Risiko kecil, memang bisa didapat dari reksa dana terproteksi. Pada
instrumen ini, yang dimaksud proteksi itu terkait dengan pengelolaan
instrumen investasinya. Biasanya dibelanjakan surat utang negara, yang
lazim dikenal zero risk alias tanpa risiko.
Meski pada kenyataannya, ini pun tidak sepenuhnya tanpa risiko,
seperti yang terjadi pada kasus Yunani. Akibat krisis, pemerintah Yunani
memberikan pilihan sulit kepada investor atas portofolio surat utannya
yang segera jatuh tempo: tidak terbayar atau kena diskon besar plus
penundaan pembayaran. Tentu ini sangat jarang terjadi.
Kembali ke soal yang disebut di atas. Bagaimana jika kita ingin
menyiapkan biaya pendidikan? Tentu yang diharapkan dari pemilik dana
adalah bisa membayar biaya sekolah pada kurun waktu tertentu atau saat
dibutuhkan. Dengan sejumlah nilai tertentu yang dibayar pada saat ini,
diharapkan mampu menutupi biaya pendidikan di masa mendatang.
Nah, jika instrumen pengamanan dana yang dipilih adalah reksa dana,
jangan lupa, di dalamnya ada risiko. Apalagi dalam situasi gejolak
perekonomian seperti sekarang yang makin menyebabkan tidak pastinya
pasar keuangan, tentu risiko makin besar.
Karena itu, satu hal yang harus dipahami dalam berinvestasi, selalu ada unsur spekulasi di dalamnya. Sudah melekat.
Hal ini sangat berbeda dengan asuransi, yang justru mengalihkan
risiko kepada penerbit, sehingga jauh lebih aman. Apalagi jika peserta
terkena musibah, sehingga tak lagi mampu membayar, hak dana yang
besarannya sudah dipatok dan cair pada kurun waktu tertentu tetap bisa
diambil tanpa kekurangan. Namun tentu saja, janji keuntungannya lebih
rendah dibandingkan investasi.
Karena itu, tetap saja pilihan ada pada pemilik dana. Mau untung
lebih besar, jangan lupa, harus siap pula menanggung potensi risiko yang
ada.
Menjaga keamanan dana — di tengah banyaknya tawaran instrumen untuk
mengembangkan — sebaiknya dijadikan prioritas sebelum aset tersebut
ditempatkan. Dalam bentuk apa pun. Apalagi jika dana yang ada cenderung
pas-pasan.
Mungkin pernyataan Mark Twain, penulis dan humoris Amerika
(1835-1910) layak dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan: Oktober
merupakan bulan yang paling berbahaya untuk berspekulasi di pasar modal.
Bulan lain yang juga berbahaya adalah Juli, Januari, September, April,
November, Mei, Maret. Juni, Desember, Agustus dan Februari.
Pesan yang ingin disampaikan penulis “The Adventures of Tom Sawyer”
(1876) itu, tak ada satu bulan pun yang aman untuk berspekulasi nah jadi siapkah anda memilih? pilih mana antara Reksadana atau Asuransi
Judul: Reksa Dana Atau Asuransi Anda Pilih Yang Mana ?
Ditulis oleh Unknown
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://auto-advertising.blogspot.com/2014/03/reksadana-atau-asuransi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini. Tak lengkap rasanya jika kunjungan anda di blog
Auto Financial Advertising
tanpa meninggalkan komentar. Untuk itu silahkan berikan tanggapan anda pada kotak komentar di bawah. Semoga artikel Reksa Dana Atau Asuransi Anda Pilih Yang Mana ? ini bermanfaat untuk anda.Title Post:
Reksa Dana Atau Asuransi Anda Pilih Yang Mana ?
URL Post:
0 komentar:
Post a Comment